MARKET SUMMARY – Jan

Sepanjang bulan Januari 2020, IHSG cendrung bearish. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain masa liburan pada awal tahun baru, adanya bencana alam banjir yang menerpa di berbagai daerah di Indonesia, dan munculnya Corona virus yang di Wuhan Tiongkok hingga menggegerkan seluruh dunia membuat pergerakan IHSG mengalami penurunan. Berikut adalah beberapa informasi mengenai apa saja yang terjadi di bulan Januari 2020

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun perdagangan 2020 (2/1) bergerak naik 0,34 persen atau 21,27 poin ke level 6.304,86. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 1,49 persen dan 1,02 persen menjadi pendorong utamanya. Pergerakan IHSG berakhir melemah 0,25 persen atau 15,96 poin di level 6.283,58 pada perdagangan pertama di tahun 2020.

Di akhir perdagangan (31/1) IHSG ditutup melanjutkan tren pelemahan untuk kemudian semakin terpuruk sangat dalam ke zona merah. IHSG menutup pekan ini ambruk -117,55 poin atau setara dengan kehilangan -1,94% menjadi 5.940,05. Tren negatif sejak pembukaaan pasar IHSG merosot ke posisi 5.987,53 atau turun 70,070 poin yang setara 1,157%. Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia di 31 Januari 2020 sore ini tercatat sebesar Rp8,09 triliun dengan 9,66 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,85 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp4,01 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,16 triliun. Tercatat sebesar 122 saham menguat, 342 melemah dan 122 stagnan.

Market Higlights

· Ratusan Rekening Diblokir, Nilai Transaksi di BEI Ambruk 38%

Pada Januari 2020 (hingga penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 29/1/2020), rata-rata volume transaksi harian di BEI anjlok menjadi 7,5 miliar unit saja, sementara nilainya turun menjadi Rp 6,32 triliun saja. Jika dihitung secara persentase, rata-rata volume transaksi harian anjlok 42,44% secara tahunan pada Januari 2020, sementara nilai transaksi ambruk 37,67%. Seiring dengan anjloknya volume dan nilai transaksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selaku indeks saham acuan di Indonesia terkoreksi sebesar 2,96% di sepanjang Januari 2020 (hingga penutupan perdagangan kemarin). Sebagai perbandingan, pada Januari 2019 IHSG menguat hingga 5,46%. Patut dicurigai, loyonya volume dan nilai transaksi di pasar saham Indonesia merupakan dampak dari pemblokiran 800 sub-rekening efek oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemblokiran tersebut dilakukan oleh Kejagung sebagai bagian dari penyelidikan dugaan korupsi di tubuh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20200130131426-17-133982/ratusan-rekening-diblokir-nilai-transaksi-di-bei-ambruk-38

· Transaksi Susut Rp 4,17 T, Karena Penggoreng Saham Disikat?

Melansir data RTI, volume transaksi pada 2 Januari hanyalah sebanyak 5,3 miliar unit saham. Padahal menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata volume transaksi harian di sepanjang tahun 2019 mencapai 14,54 miliar unit saham. Secara nilainya, jumlah dana yang berputar di pasar saham Indonesia pada hari ini hanyalah Rp 4,17 triliun, jauh di bawah rata-rata nilai transaksi harian di sepanjang tahun 2019 yang mencapai Rp 9,11 triliun.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan perdagangan awal tahun meminta BEI dan OJK membersihkan aktivitas goreng-menggoreng saham. Jokowi tampaknya benar-benar gerah dengan aksi goreng-menggoreng dan manipulasi di industri pasar modal Indonesia. Untuk itu, Jokowi mencanangkan pada 2020 menjadi tahun bersih-bersih pasar modal dari manipulator. Jokowi menilai pasar modal Indonesia harus benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Selain itu, dampak banjir yang khususnya wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), juga dicurigai sebagai faktor utama di balik rendahnya volume dan nilai transaksi, di samping juga kemungkinan bahwa masih banyak pelaku pasar yang menikmati masa liburannya sehingga belum melakukan transaksi.

Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20200102165256-17-127181/transaksi-susut-rp-417-t-karena-penggoreng-saham-disikat

· Saham UNVR malah turun ketika pertama kali diperdagangkan di pasar tunai, kenapa?

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 6 Januari 2020 perdana ditransaksikan di pasar tunai dengan harga baru setelah pemecahan nilai nominal saham. Namun, harga saham UNVR pada pukul 10.54 WIB justru bergerak turun 1,17% di level Rp 8.450. Padahal, pada perdagangan perdana dengan harga baru, Kamis (2/1), harga UNVR ditutup menguat 1,79% ke level Rp 8.550. Analis BNI Sekuritas William Siregar menjelaskan penurunan harga UNVR tergolong wajar karena beberapa faktor baik secara bisnis maupun non-bisnis. Secara bisnis, perkembangan bisnis makanan dan minuman alias food and beverages (F&B) Unilever di kuartal I-2020 masih menantang di tengah ketatnya persaingan bisnis di industri ini. Secara non-bisnis, UNVR terkena tekanan market akibat situasi eksternal yang kurang kondusif. Lebih lanjut, dalam jangka pendek William melihat saham UNVR akan bergejolak (volatile). Tetapi, secara jangka panjang dia memprediksi saham UNVR masih prospektif.

Source: https://investasi.kontan.co.id/news/saham-unvr-malah-turun-ketika-pertama-kali-diperdagangkan-di-pasar-tunai-kenapa

· Gubernur BI Yakinkan Investor untuk Berinvestasi di Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, meyakini bahwa saat ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan investasi di Indonesia. Ini didasari oleh kondisi Indonesia yang semakin baik, ketahanan Indonesia semakin kuat, stabilitas ekonomi nasional terjaga, dan momentum pertumbuhan berlanjut di tengah ketidakpastian ekonomi global. Indonesia mampu menjadi salah satu performer terbaik di Asia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi selama tahun 2019. Demikian disampaikan dalam acara Visionary Talk yang merupakan bagian dari rangkaian acara Annual Investment Forum 2020 yang diadakan di Bali, pada hari ini (30/01). Gubernur Perry juga menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia adalah melalui bauran kebijakan.

Di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif akan dilanjutkan pada tahun 2020. Seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi. Suku bunga kebijakan moneter diturunkan, likuiditas dikendurkan, dan stabilisasi nilai tukar Rupiah dilakukan. Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga kembali ditempuh. Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif ini ditujukan untuk meningkatkan intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi lainnya dari sisi penawaran maupun permintaan. Kebijakan akomodatif juga terus ditempuh di bidang sistem pembayaran yang difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital, termasuk implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS). Kebijakan terkait pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah juga terus dilakukan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Source: https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Gubernur-BI-Yakinkan-Investor-untuk-Berinvestasi-di-Indonesia.aspx

· Bandel! Telat Setor Lapkeu, 6 Saham Disuspen BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham atas 6 emiten karena belum menyampaikan laporan keuangan per September 2019. Keenam emiten tersebut antara lain: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (FOOD), PT Golden Plantation Tbk (GOLL), PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Nipress Tbk (NIPS) dan PT Cakra Mineral Tbk (CKRA). Selanjutnya, BEI akan melakukan suspensi jika dalam waktu 91 hari kalender atau tiga bulan setelah batas waktu penyampaian laporan keuangan emiten tidak memenuhi penyampaian laporan keuangan yang dimaksud.
Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20200131162653-17-134331/bandel-telat-setor-lapkeu-6-saham-disuspen-bei

Update Kalender Ekonomi Indonesia

Date ActualPrevious
7-1- 2020Consumer Confidence126.4 124.2
8-1-2020Foreign Exchange Reserves$129.2B$126.6B
10-1-2020Retail Sales YoY1.3%3.6%)
15-1-2020Balance of Trade Exports YoY   Imports YoY              $-0.03B 1.28% -5.62%$-1.39B -6.09% -9.24%
16-1-2020Loan Growth YoY    6.08%7.05%
23-1-2020Interest Rate Decision Lending Facility Rate Deposit Facility Rate Motorbike Sales YoY5% 5.75% 4.25% -6.8%5% 5.75% 4.25% -8.3%
28-1-2020Car Sales YoY-1.4%-9.9%
29-1-2020  Foreign Direct Investment YoY Q46.4%  17.8%  
31-1-2020M2 Money Supply YoY6.5%7.1%

Stock of The Month

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam sektor perbankan. Perusahaan ini mengoperasikan bank dengan nama Bank BCA atau BCA. Selain perbankan konvensional, Perusahaan juga menawarkan layanan perbankan Syariah, PT Bank BCA Syariah. Anak perusahaan lainnya adalah PT BCA Finance, yang bergerak dalam bisnis pembiayaan; PT BCA Sekuritas, yang menyediakan layanan penjaminan dan perantara sekuritas; PT Asuransi Umum BCA, yang menyediakan asuransi umum, dan BCA Finance Ltd, yang bergerak dalam bisnis peminjaman uang.

Harga saham  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada awal bulan Januari ini mengalami peningkatan walaupun  sempat menurun  tetapi saham BBCA kembali menguat dan mencetak rekor tertinggi baru di level  Rp 35.300 per saham di sela perdagangan saham sesi satu Rabu 15 Januari 2020. Pada akhir Jnuari 2020 BBCA mengalami penurunan. Meskipun begitu BBCA masih merupakan saham yang direkomendasikan untuk dibeli karena terus meningkatnya pendapatan dan laba. Berikut grafik BBCA selama bulan Januari 2020

IPO

Initial Public Offering atau yang biasa disingkat IPO, secara literal diartikan sebagai Penawaran Saham Perdana. Namun lebih jelasnya, IPO diartikan sebagai saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat publik. Pada tahun 2020, Bursa Efek Indonesia (IDX) selaku tempat dimana saham di perdagangkan menentukan target IPO masih sama dengan target tahun lalu yaitu sebanyak 57 Emiten. Di Januari 2020 tercatat 8 perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia, yaitu :

08 Jan 2020PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. (PGJO)
09 Jan 2020PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR)
13 Jan 2020PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO)
14 Jan 2020PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. (AMOR)
15 Jan 2020PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN)
22 Jan 2020PT Diamond Food Indonesia Tbk. (DMND)
25 Jan 2020PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA)

Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai