MARKET SUMMARY – April

April 2020 telah berakhir, walaupun demikian Covid -19 ini belum berakhir sehingga masih menimbulkan gejolak perekonomian di Indonesia. Diantara beberapa aspek perekonomian, pasar modal mengalami naik turun akibat dampak pandemic ini. Berikut ini merupakan beberapa informasi mengenai beberapa hal yang terjadi  selama April 2020.

IHSG

Pada awal April tepatnya  sesi pertama Jumat, 3 April 2020 pagi IHSG dibuka menguat naik 48,38 poin atau 1,06 persen ke 4.580,07. Namun, laju IHSG kembali tergelincir sebelum akhir rebound kembali 0,61 persen 4.566,417. Indeks mengakhir perdagangan sesi pertama dengan menguat tipis 0,36 persen atau 16,415 poin ke level 4.555,345. Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga naik 1,55% atau sebesar Rp 5.341,128 triliun. Pada minggu itu pula data rata-rata volume, frekuensi dan nilai transaksi harian perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami perubahan sebesar 22,67% terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 6.585 miliar unit saham dari 8.516 miliar unit saham.

Mengakhiri perdagangan pada bulan April (30/4)Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup dengan penguatan. IHSG naik 149 poin atau 3,26% ke 4.716,4 atau 4.716. Terdapat 258 saham menguat, 139 saham melemah dan 146 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,97 triliun dari 8,45 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Tercatat pada April 2020, IHSG berada pada titik terendah yaitu 4.480,86 (16/4) sedangkan titik tertingginya berada pada 4.716,4 (30/4).

Market Highlight

Pasar Modal Indonesia Optimistis Tetap Berkembang Meski di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 nyatanya membawa dampak signifikan terhadap perdagangan di lantai bursa, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hal itu ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu belakangan. Indicator perdagangan mengalami penurunan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global.

Namun demikian, berdasarkan keterangan resmi BEI, pada Jumat (24/4/2020), bahwa optimisme pasar modal Indonesia ditengah pandemi Covid-19 terus berkembang. Terpantau sampai dengan 23 April 2020, telah tercatat 26 perusahaan baru di BEI dan ikut berkontribusi dalam memajukan industri Pasar Modal Indonesia. Tidak hanya itu, sudah terdapat  pula 28 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline pencatatan efek baru.

Bursa masih mencatatkan pertumbuhan investor sebesar 8% dari tahun 2019 lalu, menjadi 2,68 juta investor yang mencakup investor saham, reksa dana, dan obligasi. Sedangkan untuk investor saham, jumlahnya mencapai 43% dari total investor tersebut dan meningkat 5% dari tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Source : https://www.idxchannel.com/market-news/pasar-modal-indonesia-optimistis-tetap-berkembang-meski-di-tengah-pandemi

Pemerintah Serap Rp16,6 Triliun dari Lelang Tujuh Seri Surat Utang Negara

Pemerintah berhasil meraih dana Rp16,6 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN). Hasil lelang SUN tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran masuk Rp44,3 triliun.

Diungkapkan dalam laman website Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (28/4/2020), hasil lelang tersebut masih di bawah target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.

Dari ketujuh nomer seri surat utang Negara yang di lelang, menghasilkan data sebagai berikut  :

  1. Untuk seri SPN03200729, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,5%.  Dengan penawaran mencapai Rp0,25 triliun.
  2. Untuk seri SPN12210429, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,54%. Dengan penawaran mencapai Rp0,26 triliun.
  3. Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,56999%. Dengan penawaran mencapai Rp17,07 triliun.
  4. Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,08607%. Dengan penawaran mencapai Rp12,43 triliun.
  5. Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,12576%. Dengan penawaran mencapai Rp5,49 triliun.
  6. Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,16479%. Dengan penawaran mencapai Rp6,22 triliun.
  7. Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24104%. Dengan penawaran mencapai Rp2,65 triliun.

Source : https://www.idxchannel.com/market-news/pemerintah-serap-rp166-triliun-dari-lelang-tujuh-seri-surat-utang-negara

OJK Ungkap Relaksasi Kredit hingga 26 April Senilai Rp113,8 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap keringanan kredit perbankan dan perusahaan pembiayaan bagi debitur yang terdampak Covid 19, hingga 26 April telah dilakukan oleh 65 bank dengan nilai Rp113,8 triliun yang berasal dari 561.950 debitur. Jumlah ini termasuk restrukturisasi kredit UMKM sebesar Rp60,9 triliun dari 522.728 debitur.

OJK juga menyambut baik dan mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan kebijakan stimulus perekonomian lanjutan terkait pemberian subsidi bunga bagi debitur bank dan perusahaan pembiayaan. OJK dan Pemerintah akan menyiapkan ketentuan pelaksanaan program stimulus lanjutan ini.

Ketentuan kriteria debitur bank dan perusahaan pembiayaan yang berhak mendapatkan subsidi bunga Pemerintah antara lain :

  1. Debitur dengan Kolektibilitas 1 (lancar) dan Kolektibilitas 2 (dalam perhatian khusus).
  2. Target Penerima Manfaat Debitur Bank/perusahaan Pembiayaan dengan Kredit produktif UMKM s.d. Rp10 miliar.
  3. Subsidi bunga akan diberikan untuk 6 bulan (April-September 2020), dengan besaran subsidi sebagai berikut, yakni suku bunga untuk kluster di bawah Rp500 juta sebesar 6 persen untuk tiga bulan pertama dan 3 persen untuk tiga bulan kedua, dan suku bunga untuk kluster di atas Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar sebesar 3 persen untuk tiga bulan pertama dan 2 persen untuk 3 bulan kedua.

Source : https://www.idxchannel.com/market-news/ojk-ungkap-relaksasi-kredit-hingga-26-april-senilai-rp1138-triliun

Total Buyback Saham untuk Lawan Corona Sudah Rp 19 T

Untuk mencegah penurunan nilai saham lebih dalam di tengah pandemi virus Corona, perusahaan tercatat di pasar modal telah diberikan kelonggaran untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dari pasar. Mereka bisa melakukan buyback tanpa harus melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) terlebih dahulu

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi menerangkan, hingga 23 April 2020 total perusahaan yang berencana melakukan buyback mencapai 65 emiten dengan nilai Rp 19,3 triliun. Jika dirinci dari total nilai rencana buyback itu yang berasal dari BUMN mencapai Rp 10,15 triliun. Sementara yang berasal dari non BUMN mencapai Rp 9,16 triliun.

Lalu jika dilihat lagi dari total emiten yang berencana melakukan buyback 42 perusahaan sudah melakukannya secara bertahap dengan nilai baru mencapai Rp 876,09 miliar. Dari buyback yang sudah dilakukan secara bertahap itu, yang berasal dari BUMN sebesar Rp 181,6 miliar. Sedangkan dari non BUMN mencapai Rp 694, 46 miliar.

Source : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4989497/total-buyback-saham-untuk-lawan-corona-sudah-rp-19-t

Hati-Hati! 18 Perusahaan Investasi Bodong Ditutup OJK

Satuan tugas Investasi telah menghentikan 18 kegiatan usaha selama April 2020. Kegiatan usaha tersebut diduga melakukan kegiatan tanpa izin dari otoritas yang berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat. Mengutip keterangan resmi OJK, pada Rabu (29/4/2020), Satuan tugas Investasi meminta masyarakat berhati-hati terhadap banyaknya penawaran pinjaman penawaran investasi ilegal yang memanfaatkan pelemahan kondisi ekonomi akibat dampak penyebaran Covid–19.

Modus penawaran investasi 18 perusahaan ini sangat merugikan. Karena memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menipu dengan cara iming-iming pemberian imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak wajar. Selain itu banyak juga kegiatan yang menduplikasi laman entitas yang memiliki izin sehingga seolah-olah laman tersebut resmi milik entitas yang memiliki izin.

Berikut adalah daftar entitas bodong yang ditutup OJK :

  1. Pay2pay: Penjualan pulsa dan pembayaran elektronik dengan skema multi level marketing tanpa izin.
  2. myTMTP: Pembayaran elektronik dengan skema multilevel marketing tanpa izin.
  3. PT Digital Asset Indonesia (e-share profit): Penawaran investasi uang, perdagangan forex tanpa izin.
  4. PT Bumi Berlian Cemerlang Penawaran: Investasi uang tanpa izin.
  5. Viral: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  6. Uang kontan: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  7. Titip Dana: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  8. PT Premier Visindo: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  9. SX International Cambodia: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  10. 2miliar.com: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  11. PT Shakti Persada Indonesia (e-share profit, e-saham infinity): Penawaran investasi uang tanpa izin.
  12. Bittrade Club: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  13. PT Duta Investindo: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  14. Recovery Dana Sukses: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  15. Autogajian: Penawaran investasi uang tanpa izin.
  16. Algopack Bit Algo: Crypto currency atau crypto asset tanpa izin.
  17. PT Ibnu Mitra Bersama: Undian berhadiah tanpa izin.
  18. My Win Gold Project Mitra Wira Terpadu : Investasi emas tanpa izin.

Source : https://www.idxchannel.com/market-news/hati-hati-18-perusahaan-investasi-bodong-ditutup-ojk-cek-daftarnya

Update Kalender Ekonomi Indonesia

Tanggal ActualSebelumnya
2020-04-01Inflasi (YoY) (Mar)2,96%2,98%
2020-04-06Kepercayaan konsumen (Mar)113,8117,7
2020-04-07Cadangan Devisa (USD) (Mar)121,00B130,40B
2020-04-14Suku Bunga Fasilitas Kredit (Apr)5,25%5,25%
2020-04-15Pertumbuhan Ekspor (YoY)-0,20%11,00%
2020-04-15Pertumbuhan Impor (YoY)-0,75%-5,11%
2020-04-15Penjualan Mobil (YoY) (Mar)-15,00%-2,70%
2020-04-20Penanaman Modal Asing (YoY) (TR4)-9,20%17,80%
2020-04-30Uang Beredar M2 (YoY) (Mar)12,10 %7,90%

Stock Of The Month

PT. Barito Pacific Tbk (IDX: BRPT) merupakan perusahaan di sektor sumber daya alam yang terdiversifikasi dan terintegrasi. Didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Perseroan pada awalnya, dikenal sebagai perusahaan pengolah hasil hutan yang terintegrasi. Bergerak dalam bisnis kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Perusahaan dimiliki oleh sekelompok perusahaan yang dimiliki oleh Barito Pacific. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983.

Pada tahun 1993, Perseroan mencatatkan sahamnya di pasar modal di Jakarta dan Surabaya (sekarang kedua pasar modal itu bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Hasil penjualan saham itu digunakan untuk memperluas bisnis industri kehutanan dan menjaga kelangsungan pasokan bahan baku bagi pabrik pengolahan kayu Perseroan. Saat itu Perseroan memiliki lima pabrik pengolahan yang bersama-sama memproduksi plywood, blockboard, particle board, dan woodworking product yang diekspor ke Asia, Eropa dan Amerika.

Harga saham BRPT ini pada awal April 2020 mengalami penurunan sebesar  2,76%. Sama seperti saham lainnya, harga saham barito mengalami penurunan hingga akhir April 2020. Namun, pada tanggal 28-30 April saham Barito terus mengalami kenaikan. Pada akhir April 2020, saham ini mengalami kenaikan sebesar 1,05% atau setara dengan 15 poin. Berikut grafik Barito selama April 2020.

IPO

Initial Public Offering atau yang akrab disebut IPO secara literal diartikan sebagai saham perdana. Namun, lebih jelasnya IPO diartikan sebagai saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada public. Pada April 2020, tercatat 7 perusahaan yang melakukan IPO. Perusahaan – perusahaan tersebut antar lain :

8 April 2020Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) Tbk
8 April 2020Karya Bersama Anugerah (KBAG) Tbk
9 April 2020Cipta Selera Murni (CSMI) Tbk
15 April 2020Bumi Benowo Sukses Sejahtera (BBSS) Tbk
15 April 2020Bhakti Multi Artha (BHAT) Tbk
9 April 2020Cahaya Bintang Medan (CBMF) Tbk
9 April 2020Aesler Grup International (RONY) Tbk

Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai