MARKET SUMMARY – Mei

Mei 2020 telah berakhir, perekonomian Indonesia mengalami guncangan yang cukup dahsyat akibat bencana Virus Covid-19. Pasar modal menjadi salah satu sektor yang terkena imbas adanya bencana ini. Berikut ini merupakan beberapa informasi mengenai beberapa hal yang terjadi selama Mei 2020.

IHSG

Pada awal perdagangan bulan Mei, tepatnya pada tanggal (4/5) IHSG dibuka turun 133,74 poin atau 2,93 persen ke level 4.582,66 tercatat sebanyak 36 saham menguat, 160 saham melemah, dan 111 saham stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp177,57 miliar dari 157 juta lembar saham yang diperdagangkan. Sejalan dengan nasib IHSG, pada (4/5) nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serkat (AS) turut dibuka melemah. dari antara rupiah melemah 113 poin atau 0,76 persen menjadi Rp14.995 per dollar AS dari sebelumnya Rp 14.882 per dollar AS.

Akhir pedagangan berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG mengakhiri perdagangan pada (29/5) dengan menguat 0,79% ke level 4.753,61 pada Jumat (29/5). Selama bulan Mei 2020, IHSG tercatat juga naik 0,79%. Saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar menjadi penopang IHSG di bulan Mei 2020 ini salah satunya, pertama  saham HMSP  harganya naik 21,6%, kedua saham ASII harga saham ASII melajit 23,9% dan berikutnya menyusul saham BRRI menguat 8,1%.

Market Highlight

Kesehatan Manusia dan Ekonomi, keduanya Harus Selamat di Tengah Pandemi

Pada masa pandemi Covid-19, kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi tidak bisa hanya salah satu saja yang diselamatkan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Perppu No.1/2020 untuk mengakomodir dampak negatif COVID-19 di bidang kesehatan dan ekonomi.

Karena kesehatan dan ekonomi adalah dua sisi yang saling mempengaruhi. Pemberlakuan social distancing juga membuat ekonomi akan melambat dan nantinya akan terhenti karena terbatasnya interaksi pergerakan manusia dan pergerakan barang. Oleh karena itu, pemerintah segera

menyesuaikan APBN agar menjadi bantalan (shock absorber) untuk mencegah koreksi ekonomi yang lebih dalam.“Krisis sekarang langsung menyentuh sektor riil akibat keterbatasan interaksi. Untuk itu, kita berusaha membuat APBN menjadi shock absorber”.

Sources : https://www.idxchannel.com/market-news/kesehatan-manusia-dan-ekonomi-keduanya-harus-selamat-di-tengah-pandemi

Target Sri Mulyani, RAPBN 2021 Miliki Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah melaporkan tentang kebijakan fiskal tahun 2021 yang mengangkat tema “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi”.  Menurut Sri Mulyani, tema tersebut berkaitan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yaitu Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.  Fokus pembangunan tersebut akan tertuju kepada pemulihan ekonomi dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang dan akan difokuskan pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), serta belanja negara. Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2021.

Sources : https://www.idxchannel.com/market-news/target-sri-mulyani-rapbn-2021-miliki-pertumbuhan-ekonomi-55-persen

Cuti Lebaran Mundur, Ini Jadwal Libur Transaksi Saham di BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian kalender libur bursa dengan keputusan sejumlah menteri, yakni cuti bersama Maulid Nabi dan pengganti cuti bersama Idul Fitri. Bursa melakukan perubahan jadwal kalender menjadi tanggal 28 Oktober 2020 dinyatakan sebagai Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian 28-31 Desember 2020 sebagai pengganti cuti bersama lebaran Idul Fitri yang sebelumnya ditetapkan pada tanggal 26-29 Mei 2020. Akan tetapi, Perubahan Kalender Libur Bursa Tahun 2020 dapat disesuaikan kembali apabila terjadi perubahan kegiatan kliring pada kalender operasional Bank Indonesia atau adanya pengumuman Pemerintah mengenai perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2020.

Pemerintah memutuskan untuk merevisi cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama ini. Muhadjir menyampaikan dalam Revisi SKB 3 Menteri Nomor 391 Tahun 2020, Nomor 02 Tahun 2020, dan Nomor 03 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 728 Tahun 2019, Nomor 213 Tahun 2019, dan Nomor 01 Tahun 2019 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020.

Sources : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200415134824-17-152114/cuti-lebaran-mundur-ini-jadwal-libur-transaksi-saham-di-bei

Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2020 Dengan Tingkat Bunga Tetap pada 5 Mei 2020

Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2020 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2020 Dengan Tingkat Bunga Tetap (BPFI02CN2) yang akan dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 tingkat bunga 9,70% per tahun dan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah BBB (Triple B). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 21 Emisi dari 19 Emiten senilai Rp20,60 Triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 429 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,80 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 116 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 96 seri dengan nilai nominal Rp2.910,80 Triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp9,20 Triliun.

Sources : https://www.idx.co.id/berita/berita-detail/?id=8407&newsId=54573

IHSG dan Kapitalisasi Pasar Meningkat Signifikan Sepekan Pasca Lebaran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar Bursa yang mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 4,56 persen hal tersebut karena ditutupnya perdagangan PT Bursa Efek Indonesia. Perubahan juga terjadi pada data rata – rata nilai transaksi harian dan rata-rata volume transaksi harian pada tanggal 26-29 Mei 2020, dari rata-rata nilai transaksi harian 37,32% sebesar RP 11,602 triliun dan pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 9.242 miliar.

Pada akhir pekan, tepatnya Jumat (29/5) PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III WOM Finance Tahap III Tahun 2020 yang resmi dicatatkan di BEI.  Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 432 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp437,17 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 97 seri dengan nilai nominal Rp3.050,74 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp9,20 triliun. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp85,76 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp11,101 triliun.

Sources : https://www.idx.co.id/berita/press-release-detail/?emitenCode=1302

Update Kalender Ekonomi Indonesia

Tanggal actprevcons
04/05/2020PMI Manufaktur Markit APR27.545.3 
04/05/2020Tingkat Inflasi (Bulanan) APR0,08%0,1%0,17%
04/05/2020Tingkat Inflasi Inti (YoY) APR2.85%2.87%2.9%
04/05/2020Tingkat Inflasi (Tahunan) APR2.67%2.96%2.77%
04/05/2020Kunjungan Wisatawan (YoY) MAR-64.11% -28.85%  
05/05/2020Pertumbuhan Ekonomi (QoQ) Q1-2.41% -1.74% -1.27% 
05/05/2020Pdb Laju Pertumbuhan (Tahunan) Q12.97%4.97%4.04%
06/05/2020Keyakinan Konsumen APR84.8113.8 
08/05/2020Cadangan Devisa APR$127.9B$121B 
12/05/2020Penjualan Eceran (YoY) MAR -4.5%-0.8%  
15/05/2020Impor (YoY) APR -18.58%-0.73% -12.73% 
15/05/2020Ekspor (YoY) APR -7.02% -0,4%-2.7% 
15/05/2020Neraca Perdagangan APR$-0.35B$0.72B$-0.2B
15/05/2020Penjualan Mobil (Tahunan) APR -90.6%-15%  
18/05/2020Indeks Harga Properti (Tahunan) Q11.7%1.9% 
19/05/2020Keputusan Suku Bunga4.50%4.50%4.25%
19/05/2020Tingkat Bunga Fasilitas Pinjaman MAY5.25%5.25%5.25%
19/05/2020Deposit Facility Tingkat MAY3.75%3.75%3.75%
20/05/2020Transaksi Berjalan Q1$-3.9M$-8.1M 
29/05/2020Pertumbuhan Pinjaman (YoY)5.73%7.95% 

Stock Of The Month

PT. Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) adalah bank umum berdasarkan prinsip syariah. Bank BRIsyariah adalah salah satu anak perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). BRIsyariah berhasil meningkatkan fungsi intermediarinya secara optimal sepanjang tahun 2019. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang mencapai 25,29% (YoY). Pertumbuhan tertinggi pembiayaan di tahun 2019 terdapat di segmen ritel (SME, Konsumer, dan Mikro) sebagai kunci pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah ke depan yang juga telah menghasilkan komposisi portofolio pembiayaan yangberfokus pada Core Business Perseroan.

IHSG yang fluktuatif di tahun 2019 ini dipengaruhi oleh beberapa hal, dan yang paling signifikan adalah perang dagang yang berkepanjangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Bahkan hal-hal yang selama ini dipandang kecil seperti tweet Presiden AS Donald Trump, bisa membuat pasar gerah. Faktor lain yang membuat IHSG bergerak fluktuatif adalah earning per share (EPS) atau laba per lembar saham emiten di Bursa Efek Indonesia yang kurang mengesankan, hanya berada di kisaran 3%. Padahal di awal tahun, EPS diharapkan bisa mencapai 10%. EPS yang kurang mengesankan menjadi cerminan performa perusahaan-perusahaan yang tidak bisa menghasilkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi.

Hal ini juga menjadi faktor pemicu bagi penurunan kinerja saham BRIsyariah. Pencapaian pertumbuhan laba bersih BRIsyariah di Kuartal ke-IV 2018 yang dipublikasi di Bulan April 2019 tercatat mengalami penurunan secara QoQ. Demikian pula pertumbuhan laba bersih sepanjang Tahun 2019 yang di setiap kuartal-nya mengalami pertumbuhan negatif secara YoY. Langkah Perseroan dalam memitigasi risiko penyaluran pembiayaan melalui peningkatan pencadangan menyebabkan pertumbuhan laba bersih menurun dari tahun sebelumnya. Namun, jika dilihat lebih dalam, BRIsyariah sendiri masih mampu mencatat kenaikan pertumbuhan Laba Operasional sebelum Pencadangannya/Pre-Provision Operating Profit (PPOP) yang cukup signifikan, yaitu sebesar 30,35% (YoY) di tahun 2018 dan 25,87% (YoY) di Tahun 2019.

IPO

Initial Public Offering atau yang akrab disebut IPO secara literal diartikan sebagai saham perdana. Namun, lebih jelasnya IPO diartikan sebagai saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada public. Pada Mei 2020, tercatat 1 perusahaan yang melakukan IPO. Perusahaan-perusahaan tersebut antar lain:

27 Mei 2020Indosterling Technomedia (TECH) Tbk

Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai