ADA APA DENGAN POMPOM SAHAM?

Halo sobat Investasi…!

Baru-baru ini dunia perinvestasian sedang dihebohkan dengan adanya pompom saham nih, sebelumnya kalian tau gak sih apa itu pompom saham? Jadi sebenarnya pompom saham itu sendiri bisa diartikan sebagai orang yang memberikan info terkait dengan saham lewat media sosial. Umumnya orang yang melakukan pompom saham ini biasa disebut dengan “pompomers” itu mengaku bahwa dia telah membeli saham tertentu, lalu sahamnya menghasilkan profit dan kemudian mengajak orang lain juga untuk membeli saham tersebut. Jadi singkatnya pompom saham ini adalah menghasut orang lain untuk membeli suatu saham tertentu dengan cara memberikan kesan bagus untuk perusahaan tersebut.

Dengan adanya pompom saham ini membuat maraknya influencer saham dalam beberapa waktu terakhir sehingga otoritas bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut bersuara guna menjaga pasar tetap kondusif, wajar, dan transparan, kendati keberadaan para influencer tak bisa dipungkiri mengerek jumlah investor saham. Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir mengatakan jumlah investor yang tercatat saat ini memang melonjak drastis selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan, dalam 10 bulan jumlah investor saham dari 1,3 juta, melonjak jadi 4 juta orang.dan dia juga mengatakan bahwa fenomena baru itu tak akan bisa dibendung seiring berjalannya waktu.

Akhirnya, Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), atau dulu bernama PT Toba Bara Sejahtra Tbk, ini mengingatkan para influencer yang mempunyai banyak pengikut atau follower harus memiliki kewajiban moral. “Saya bicara hanya satu, at the end of the day, itu obligasi moral Anda (terkait saham). Kalau Anda adalah high quality influencer, Anda akan asosiasi diri Anda dengan perusahaan yang high quality. Kalau Anda receh, ya asosiasinya juga receh, orang akan mengikuti,” ujarnya. Lalu Pandu menambahkan “semakin banyak jumlah follower yang dimiliki, maka semakin besar dampaknya.”  Sebab itu, dia meminta agar para influencer di media sosial tak menyebarkan suatu informasi tanpa memikirkan tanggung jawab moralnya. Sebenarnya peringatan itu bukan berarti menakut-nakuti para investor baru, karena Ia juga mengatakan bahwa bertambahnya jumlah investor juga punya sisi positif. Namun perlu digaris bawahi bahwa pompom saham bisa dilakukan oleh oknum untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham. Atau bisa jadi portofolio oknum ‘nyangkut’ di saham tersebut, kemudian menggoreng opini agar investor-investor baru terjebak dan turut membeli saham yang sama.

Oleh karena itu, dalam berinvestasi saham seseorang perlu mengenali perusahaannya terlebih dulu. Tak kenal maka tak sayang, begitu kata orang-orang. Seorang investor harus kenal dengan perusahaan yang akan dibeli sahamnya, baik sektor usahanya, laporan keuangannya, hingga aksi korporasinya. Selain itu, dalam membeli saham, investor juga bisa melihat analisis teknikal dan fundamental saham tersebut. Dengan analisis yang baik, keuntungan investasi bisa lebih besar ketimbang mengekor saham yang direkomendasikan oleh influencer. Investasi saham memang merupakan investasi yang keuntungannya paling tinggi. Tapi di sisi lain, risiko berinvestasi di saham juga cukup tinggi, karena itulah investasi saham selalu direkomendasikan paling akhir oleh para ahli keuangan, karena seseorang harus memahami betul cara kerja dan risikonya.

Jadi pada intinya, investasi apapun bentuknya memang harus dilakukan dengan bijak, Ilmu dalam berinvestasi sangat penting agar tidak mudah diiming-imingi investasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat. Apalagi hanya oleh influencer yang kebetulan merasa untung dengan saham tertentu. Karena, tidak ada investasi yang membuat seseorang kaya mendadak. Dan  buat sobat investasi… berinvestasilah jika sudah paham mengenai ilmu investasi, jangan cuma ikut-ikutan trend orang lain karena investasi itu bukan sesuatu untuk main-main.


Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai