Analisa Fundamental dan Teknikal Pekan Ini

Pada minggu ini (terhitung senin, 22 Maret 2021) IHSG melemah -0,37% dan pada senin 22 Maret 2021 ditutup pada 6301 yang melemah -0,87% dari perdagangan Jumat lalu di mana level terendah berada di 6165 dan level tertinggi berada pada 6388. IHSG sempat membentuk pola candlestick rising three methods (naik tiga metode) pada 12 Maret 2021 dan membentuk pola kontinu, namun pada 22 Maret 2021 mengalami koreksi penurunan ke level 6301 di mana keberlanjutan tren dari pola ini masih perlu dilihat beberapa hari kedepan.

Adaro Energy Tbk. (ADRO)
EPS: 64,76
PER: 20,07x
PBV: 0,75x
DER: 65,46%
ROE: 3,72%
NPM: 5,80%

Sentimen supercycle commodities membuat harga komoditas meningkat tajam. Salah satunya adalah batu bara yang akhirnya menjadi salah satu katalis positif untuk membuat beberapa harga emiten komoditas tambang mengalami bullish. Minggu lalu, harga batu bara Newcastle menguat dan tembus rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir sebesar US$ 93,8/ton. Melesatnya harga ini membuat beberapa emiten batu bara di Indonesia juga ikut naik. Sepanjang tahun lalu, ADRO berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 2,5 miliar atau turun 26,7% secara year on year. Sedangkan laba bersih yang didapat emiten batu bara ini sebesar US$ 146,9 juta atau turun 63,6% secara year on year dengan asumsi ADRO bisa memproduksi batu bara sebanyak 52 juta ton per tahun serta ADRO yang memiliki batu bara thermal dan kestrel emiten batu bara ini masih bisa dipilih sebagai investasi jangka panjang dengan memperhatikan kondisi pasar tambang global dan isu-isu yang beredar.

Secara analisis teknikal, ADRO berhasil menembus resisten 1 dan 2 di mana pada Senin 22 Maret 2021 berada di harga 1285. Sedangkan garis resisten 1 kini berubah menjadi support terdekat untuk saat ini dengan target tertinggi ada pada harga 1600.

Astra International Tbk. (ASII)
EPS: 399
PER: 13,96x
PBV: 1,45x
DER: 91,70%
ROE: 10,38%
NPM: 9,23%

Sempat mengalami tren naik minggu lalu dengan penguatan sebesar 5,48%, saham ASII mendapat dampak dari disetujuinya perluasan dan pendalaman program relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk kategori mobil bermesin 2500cc oleh presiden. Namun, kinerja saham ASII mengalami tekanan dengan adanya net selling investor yang besar karena selama ini investor asing menjadi salah satu penggerak harga saham ASII.

Senin 22 Maret 2021, IHSG ditutup melemah 0,87% dan beberapa saham dilepas oleh investor asing, salah satunya adalah ASII. Dari hasil perdagangan hari ini net selling asing terhitung sebesar 59,4 miliar dan harga saham hari ini ditutup pada 5650. Adanya isu perampingan struktur pucuk pemegang saham PT Astra Internasional Tbk. (Jardine Mathenson) membuat harga saham ASII mengalami penurunan dari minggu kemarin. Jardine Mathenson menguasai 75% saham Jardine Cycle & Carriage Limited SGX ini menguasai 50,11% atau 20,29 miliar saham ASII.

Saham ASII mengalami trend bullish mulai September 2020. Dan terus membentuk higher high dan higher low secara konsisten. Dari bullish channel yang dibuat, ASII masih terjaga dalam channel tersebut dengan titik support terdekat sekarang berada pada angka 5400. Berdasarkan fibonacci retracement, golden ratio 0,618 terletak pada support terdekat yaitu 5400.


Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai