Halo, sobat investasi! Kalian udah tau belum apa itu technical analysis? Langsung aja, ya, sobat kita bahas. Menurut Wikipedia, technical analysis atau biasa disebut dengan analisis teknikal adalah teknik suatu analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi tren suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Jadi, teknikal analisis adalah metode yang digunakan lewat pengamatan pola-pola data pada pasar saham yang berfokus dalam memperhatikan pergerakan pasar terutama harga serta volume dan biasanya menggunakan pola dan tren dari grafik atau chart suatu saham.
Dalam teknikal analisis ada beberapa indikator yang harus diperhatikan karena analisis teknikal saham dilakukan bukan dengan sekedar asumsi ataupun spekulasi. Oleh karena itu, sobat investasi perlu memperhatikan empat indikator yang seing digunakan dalam analisis teknikal ini.
Pertama, Moving Average (MA). Merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para trader. Alasannya karena praktik penggunaannya cukup sederhana. Caranya adalah dengan melakukan perhitungan harga rata-rata salah satu saham pada jangka waktu tertentu.
Kedua, Relative Strength Index (RSI). Indikator kedua ini dilaksanakan dengan cara membandingkan antara tingkat kenaikan dan penurunan harga saham. Nantinya sobat akan menjumpai nilai yang berkisar dari 0-100 sebagai upaya menilai apakah saham overbought atau oversold. Pada umumnya para trader menetapkan RSI pada titik 70 atau lebih, artinya sudah overbought atau jenuh beli dan akan muncul kemungkinan turun. Sebaliknya, ketika angkanya menginjak pada titik lebih rendah dari 30, pasar sudah oversold, artinya sudah waktunya untuk melakukan pembelian.
Ketiga, Stochastic. Merupakan indikator yang dilakukan dengan membandingkan titik harga penutupan terakhir dengan kisaran harga terendah atau tertinggi pada periode tertentu, bernilai mulai dari 0-100. Ketika sobat menggunakan indikator stochastic, nantinya sobat akan menjumpai adanya dua garis, yaitu %K dan %D.
Keempat, Moving Average Convergence Divergence (MACD). Merupakan indikator yang dipakai untuk memperlihatkan tren saat ini dan sekaligus dimanfaatkan untuk mengetahui sinyal beli atau jual. Saat menggunakan MACD, terdapat dua jenis garis, yaitu Signal Line dan MACD Line. Ketika nilai MACD berada di atas nol atau positif, berarti pasar dalam kondisi bullish dan para trader biasanya akan melakukan pembelian. Sebaliknya, saat MACD berada pada titik negatif, sobat akan disarankan untuk melakukan penjualan karena pasar bersifat bearish.
Nah, jadi, gimana sobat? Udah bertambahkah pemahaman mengenai analisis teknikal? Semoga dengan pembahasan analisis teknikal di atas dan menyebutkan beberapa indikatornya, sobat investasi bisa lebih paham akan dunia perinvestasian dan makin semangat memulai investasinya!
Sumber:
Webinar Pelatihan Membership Batch 1 Level 3
https://www-akseleran-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.akseleran.co.id/blog/analisis-teknikal-saham/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3D#Indikator_Penilaian_dalam_Analisis_Teknikal_Saham=&share=https%3A%2F%2Fwww.akseleran.co.id%2Fblog%2Fanalisis-teknikal-saham%2F

Tinggalkan komentar