Halo sobat investasi! Beberapa waktu belakangan ini kita telah membahas bagaimana peluang yang didapatkan apabila terjadi Initial Public Offering (IPO) pada emiten Bukalapak di BEI. Namun kali ini kita akan membahas fenomena yang belakang ini terjadi pada investor ritel sehubungan gencarnya beberapa perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) serta tips jika sobat investasi ingin membeli saham IPO.
Gejala Fear of Missing Out (FOMO) yang dialami investor ritel terhadap saham- saham yang baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) membuat euforia pada saat hari pertama saham IPO diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kenaikan sejumlah saham IPO yang cukup fantastis saat listing (pencatatan) perdana yang seringkali langsung terkena Auto Reject Atas (ARA) membuat ritel mengadu keberuntungan. Fenomena ini terkadang membuat investor ritel mengabaikan berbagai analisa fundamental atas saham tersebut.
Karakter investor ritel yang mengadu keberuntungan di saham-saham IPO ini, biasanya segera menjual kembali saham IPO tersebut pada pertama listing untuk memperoleh kembali modalnya sekaligus harapan hasil yang menguntungkan. Padahal, Saham IPO tidak selalu bisa naik harganya bahkan bisa turun di bawah harga perdana terutama jika para penjamin emisi tidak mau “menjaga” harga saham saat listing. Jika jumlah saham yang ditawarkan terlalu banyak dan tidak semua terserap pasar perdana, maka pada saat listing kemungkinan besar harganya turun
Selai itu, ada juga fenomena yang biasanya investor ritel lakukan yaitu gemar “mengejar layang-layang putus” artinya begitu saham baru IPO tersebut naik, mereka malah ramai-ramai membelinya lagi dengan harapan terus naik. Padahal situasi seperti itulah yang diharapkan para bandar karena mereka menjadi leluasa menjual sahamnya yang diborong saat IPO.
Jadi bagaimana sebaiknya jika sobat investor ingin membeli saham IPO ?
- Baca dan pelajari terlebih dahulu dulu model bisnis serta prospektus dari perusahaan calon emiten tersebut bagaimana fundamental serta prospek kedepannya. Dengan ini sobat investor bisa mengetahui apakah keputusan membeli saham saat IPO akan menguntungkan atau justru merugikan di masa yang akan datang.
- Bandingkan dengan perusahaan dengan sektor bisnis yang sama dan selevel untuk menilai valuasinya apakah harga yang ditawarkan cukup wajar.
- Perhatikan tujuan perusahaan yang mau IPO tersebut, apakah ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi, atau dana IPO hanya untuk refinancing utang.
- Perhatikan pula para penjamin emisinya serta model penjaminannya apakah full commitment (penjaminan penuh) atau cuma penjaminan terbaik alias selakunya saja.
- Perhatikan minat para investor publik dalam menyikapi saham yang IPO tersebut.
Source :
https://investor.id/investory/fenomena-investor-ritel-sikapi-ipo

Tinggalkan komentar