
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh readers. Dimanapun dan kapanpun anda berada saya mendoakan Anda selalu sehat dan selalu semangat dalam menanti dan membaca artikel menarik yang dipersembahkan oleh GIS FEB UIN JAKARTA.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang apa itu investasi dalam bentuk deposito bank dan apakah keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari investasi dalam bentuk deposito. Sebelum kita menyelam lebih dalam yuk kita kenalan dulu dengan deposito.
Deposito sendiri menurut pengertian secara sederhana adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu. Meski sama-sama simpanan, namun deposito berbeda dengan tabungan. Deposito lebih berupa produk investasi yang ditawarkan bank kepada nasabahnya.
Perbedaan yang paling memudahkan adalah bahwa deposito memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding tabungan. Namun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa deposito hanya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, tidak seperti tabungan yang bisa diambil bebas. Selain berfungsi sebagai tabungan berjangka, manfaat lain dari deposito yaitu sebagai salah satu produk investasi yang paling menguntungkan.
Setelah kita kenalan dengan pemahaman apa itu deposito yuk kita lihat galeri dari macam macam deposito yakni terdiri dari 3 macam.
1. DEPOSITO BERJANGKA
Deposito berjangka merupakan salah satu jenis produk yang paling dikenal oleh masyarakat dengan peminat tertinggi. Penarikan deposito berjangka hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dan pilihan di awal. Produk ini dapat diterbitkan atas nama perorangan atau lembaga. Nantinya, pihak bank akan memberikan bunga yang langsung ditransfer melalui rekening yang terdaftar. Tingkat suku bunga dari instrumen investasi berjangka ini tergolong lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Namun, uang yang disimpan hanya dapat diambil ketika jatuh tempo saja sesuai dengan jangka waktu yang dipilih.
2. SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito merupakan sertifikat yang tidak mengacu hanya pada nama seseorang atau lembaga tertentu. Hal ini membuat sertifikat instrumen investasi ini dapat dipindahtangankan serta diperjualbelikan.
3. DEPOSITO ON CALL
Deposito on call merupakan tabungan berjangka yang waktu penyimpanannya relatif singkat, yaitu minimal 7 hari dan maksimal 1 bulan. Jenis instrumen investasi satu ini hanya dikhususkan untuk penyimpanan dana dengan jumlah yang besar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, produk investasi ini memiliki jangka waktu tertentu, sehingga kamu tidak dapat menarik uang sebelum jatuh tempo. Meski demikian, jika kamu ingin memperpanjang masa deposit, perpanjangannya juga dapat dilakukan secara otomatis dengan sistem ARO atau Automatic Roll Over.
Yuk kita terjun ke bagian yang tentu saja banyak yang ingin dicari tau tentang kelebihan dan kekurangan yang nanti akan jadi pertimbangan kamu dalam mengambil langkah untuk menentukan buka atau tidaknya deposito.
Adapun keuntungan dari dibukanya deposito adalah:
1. Mendapatkan Bunga
Keuntungan memiliki deposito yang pertama adalah mendapatkan bunga yang relatif kompetitif dibandingkan dengan tabungan biasa. Instrumen investasi satu ini bisa memberikan bunga 3 kali lipat dibandingkan suku bunga tabungan. Besaran bunga yang diberikan tergantung dari jangka waktu penyimpanan yang dipilih. Bunga tersebut dapat langsung dimanfaatkan untuk menambahkan dana tabungan atau digunakan untuk kebutuhan yang lain.
2. Uang yang Tersimpan Memiliki Tingkat Keamanan Tinggi
Dengan membuka deposito, maka uang yang kamu simpan akan tersimpan dengan aman di bank. Melalui LPS, bank menjamin dana instrumen investasi yang kamu miliki ini hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga tertinggi. Jadi, penyimpanan uang melalui deposito bank tergolong aman.
3. Tingkat Resiko Rendah
Dibandingkan dengan produk investasi lainnya, deposito memiliki risiko yang sangat kecil bahkan hampir tidak ada. Karakteristik nilai investasi yang tidak tergantung dengan pasar membuatnya tidak berubah-ubah seperti saham, reksadana, atau instrumen investasi lainnya. Sistem pengelolaan uang pada instrumen investasi satu ini juga sudah ditetapkan sejak awal sehingga tidak mungkin terjadi perubahan secara tiba-tiba. Oleh karena itu, simulasi bunga deposito yang ditawarkan sejak awal tidak mungkin berbeda jauh dengan kenyataan.
4. Pendapatan Per Tenor Dapat Dinikmati Secara Mudah
Meskipun dana yang disimpan di instrumen investasi ini tidak dapat diambil hingga tanggal jatuh tempo, kamu tetap masih dapat menikmati keuntungan dari penempatan dana tersebut. Bunga atau keuntungan dari deposito dapat diambil sewaktu-waktu dan dinikmati tanpa harus menunggu tanggal jatuh tempo.
Wah sepertinya menarik ya, eitss tapi dibalik semua itu juga terdapat segelintir kekurangan yang harus kamu ketahui sebelum membuka deposito.
Adapun kekurangan dari instrumen investasi deposito:
1. Keuntungan Tergolong Kecil
Salah satu prinsip investasi yang perlu dipahami adalah semakin besar risiko investasi, maka semakin besar potensi keuntungan yang akan didapat. Sebaliknya, semakin kecil risiko investasi, maka potensi keuntungan yang akan didapat juga semakin kecil. Hal ini juga terjadi pada deposito.
Instrumen investasi satu ini memiliki risiko yang rendah, sehingga potensi keuntungan yang didapat juga kecil bila dibandingkan jenis investasi lainnya. Memang, tingkat bunga yang ditawarkan cenderung lebih besar daripada tabungan. Namun, dibandingkan dengan saham dan obligasi, keuntungannya masih tergolong lebih kecil.
2. Tergilas Inflasi
Kekurangan lain dari jenis investasi satu ini adalah adanya kemungkinan terkena inflasi. Inflasi terjadi setiap tahun, sehingga uang yang didepositokan juga akan mengalami penurunan nilai karena inflasi. Hal ini disebabkan oleh harga bahan pokok yang meningkat dari tahun ke tahun.
3. Dikenakan Pajak
Produk investasi satu ini termasuk dalam instrumen pajak penghasilan atau PPH, sehingga wajib pajak wajib membayar pajak setiap tahunnya. Pajak deposito dikenakan 20% per tahun yang dipotong dari bunga. Jadi, keuntungan dari kepemilikan instrumen ini pun tidak seluruhnya akan kamu dapatkan, melainkan terkena potongan pajak sebesar 20%.
4. Biaya Pinalti
Selain pajak, terdapat juga biaya penalti pada produk deposito. Biaya penalti ini akan dikenakan jika kamu menarik dana yang telah kamu investasikan sebelum tanggal jatuh tempo.
Nah jika pertimbangan kamu sudah bulat dan ingin membuat rekening deposito maka ada beberapa persyaratan yang harus kamu penuhi diantaranya:
- KTP
- NPWP (Jika ada)
- Materai Rp10.000
- Memiliki rekening yang aktif di bank tujuan
- Memiliki setoran dana tunai paling kecil sekitar Rp8.000.000 (delapan juta)
FYI nih guys, tips and trick dalam memilih bank yang cocok untuk membuka investasi deposito.
- Pastikan Bank tujuan yang akan anda datangin merupakan bank kelas kakap atau yang sudah terkenal dan memiliki reputasi bagus seperti bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri) ataupun swasta (BCA, CIM NIAGA).
- Usahakan teliti dan cermati dalam membaca dan memahami setiap kebijakan point term of service yang akan ditanda tangani dan disetujui.
- Pastika dana itu adalah dana dingin jangka menengah bukan dana darurat karan mengingat jika belum jatuh tempo maka akan dikenakan pinalti.
- Dan pastikan membuka rek deposito di bank cabang utama supaya jika ada trouble dimasa pandemi seperti kc tutup atau lain sebagainya.
Terimakasih bagi para pembaca setia website GIS FEB UIN JAKARTA yang telah meluangkan waktu Anda untuk membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan menambah referensi seputar dunia investasi.
Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis: Uwais

Tinggalkan komentar