
Emas adalah jenis logam mulia yang paling ‘digemari’ masyarakat baik untuk digunakan sehari-hari atau menjadi pilihan instrumen investasi. Alasannya adalah investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak ingin mengambil resiko yang besar. Hal ini menjawab pertanyaan akan banyaknya masyarakat yang senang menyimpan emas mereka untuk investasi di kemudian hari dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham, reksadana, atau obligasi.
Selain itu, pergerakan harga emas sebenarnya sangat dinamis. Harga emas dapat dipengaruhi oleh kondisi global. Seperti baru-baru ini telah terjadi konflik antara Rusia dan Ukraina yang pastinya akan mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Perang Rusia dengan Ukraina diprediksi akan mempengaruhi harga logam mulia seperti emas dengan mendorong harga hingga tembus Rp 1 juta per gramnya.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan pengamat pasar uang, Ibrahim Assuabi. Ia mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina akan mendongkrak harga logam mulia tembus ke harga Rp 1 juta.
“Konflik yang terjadi di Ukraina dengan Rusia ini sangat mempengaruhi pergerakan harga logam mulia. Tentu pengaruhnya positif, bisa tembus Rp 1 juta” ujar Ibrahim saat dihubungi, Jumat (25/2/2022).
Menurut dia, efeknya akan membawa harga logam mulia terus melonjak naik walaupun tidak terlalu signifikan. Namun, indikasi bahwa logam mulia ke level Rp 1 juta per gram ada di depan mata. Keadaan dari geopolitik ini akan membuat para spekulan mengatur irama untuk fokus terhadap logam mulia sebagai safe heaven.
Apa sih sebenarnya yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa? Simak yuk!
- Ketidakpastian Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik atau turunnya harga emas. Mengapa begitu? Seperti yang terjadi pada tahun 1998 saat kondisi ekonomi dan politik sedang tidak terkendali, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat, karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Contoh lainnya adalah seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu konflik Rusia dan Ukraina. Dalam situasi ini menggenjot investor global untuk berinvestasi aset aman (safe heaven), salah satunya emas. Namun, saat situasi mulai membaik safe heaven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor dating lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko dimulai kembali.
- Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya akan membuat harganya semakin naik dan begitu pula sebaliknya.
Menariknya, ketersediaan emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.
- Kebijakan moneter
Harga emas juga sangat bergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas, begitu juga sebaliknya.
- Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
- Nilai tukar dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Sumber:

Tinggalkan komentar