
Portofolio investasi adalah istilah yang sangat familiar digunakan oleh para investor. Di dalam portofolio ini, akan terlihat dimana saja kita mengalokasikan uang dalam berinvestasi. Pengertian dari portofolio investasi adalah kumpulan aset investasi milik individu, Lembaga keuangan, perusahaan, maupun manajer investasi. Isi dari portofolio ini diantaranya susunan saham, obligasi, reksadana, uang tunai, atau komoditas milik investor.
Portofolio investasi mempunyai fungsinya, di antaranya adalah portofolio investasi dibuat sebagai strategi untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Dengan menyusunnya dengan baik maka kita dapat menilai instrument investasi apa saja yang berpotensi memberikan keuntungan lebih besar. Portofolio juga dapat digunakan untuk membantu menekan risiko investasi menjadi sekecil mungkin. Kita dapat lebih mudah mengukur kinerja setia instrument yang kita miliki sehingga keputusan investasi kita bisa menjadi lebih baik.
Cara menyusun portofolio yang baik:
Dalam membuat portofolio investasi, terdapat beberapa strategi yang harus diterapkan untuk meminimalisir kerugian dan sekaligus memaksimalkan keuntungan.
- Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi merupakan strategi investor untuk mengoptimalkan return dan meminimalisir risiko dengan cara menempatkan investasinya pada lebih dari satu instrument, baik dalam saham maupun non saham.
Ingatlah dalam dunia investasi sebisa mungkin jangan meletakkan semua telur yang kita punya dalam satu keranjang. Artinya, jangan menempatkan semua modal kita hanya dalam satu instrument investasi saja. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian yang mungkin terjadi.
2. Tujuan dan Jangka Investasi
Sebelum menyusun portofolio, pastikan dahulu apa yang menjadi tujuan investasi kita, misalnya untuk membeli rumah atau untuk dana pension. Dengan demikian, kita dapat menentukan jangka waktu yang diperlukan. Kemudian setelah dua unsur ini dipenuhi, saatnya kita memilih produk investasi yang tepat.
3. Pahami Profil Risiko
Profil risiko adalah seberapa besar kemampuan seseorang dalam menanggung risiko investasi. Ada tiga jenis profil risiko, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Orang dengan profil risiko konservatif cenderung mencari produk dengan risiko terkecil. Investor moderat dapat mentoleransi risiko sedang dan harga yang fluktuatif. Sedangkan investor agresif memiliki toleransi yang tinggi pada risiko karena berorientasi pada return yang besar. Karena semakin besar potensi return akan semakin tinggi pula tingkat risikonya.
4. Seimbangkan Risiko dan Return
Penyeimbangan antara risiko dengan return perlu dilakukan, terutama apabila kita memiliki berbagai jenis saham. Caranya adalah menggabungkan saham dengan harga stabil dan saham yang harganya berpotensi untuk terus naik. Sehingga, kerugian yang terjadi dapat ditutup menggunakan keuntungan dari saham lainnya.
5. Menyesuaikan Modal
Sebelum berinvestasi, kita perlu mengalokasikan modal secara hati-hati. Terutama jika kita adalah investor pemula dan masih perlu beradaptasi. Sesuaikan nilai serta instrument investasi dengan modal yang kita miliki, pastikan juga dana untuk kebutuhan sehari-hari telah tercukupi.
6. Tentukan Komposisi Portofolio
Setelah mengetahui profil risiko kita, tentukan komposisi portofolio yang tepat. Apabila kita memiliki profil risiko konservatif, maka bisa menggunakan pembagian 50% income portofolio dan 50% growth portofolio.
Apabila termasuk investor moderat bisa menggunakan komposisi 50% value portofolio dan 50% growth portofolio. Sementara untuk investor dengan profil risiko agresif bisa menggunakan komposisi 80% value portofolio dan 20% growth portofolio.
- Income portofolio memiliki risiko kecil dan biasanya dipilih oleh investor untuk mencari penghasilan rutin dari saham. Portofolio ini lebih berfokus pada pengamanan pendapatan regular dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan, daripada capital gain atau keuntungan dari penjualan saham.
- Value portofolio biasanya dibuat oleh investor dengan membeli saham dengan harga lebih murah dibandingkan saham lain dari industry serupa (undervalued stock). Saham ini akan ditahan hingga investor menemukan value yang lebih tinggi. Umumnya, portofolio ini memiliki risiko yang tinggi karena harga sahamnya lebih fluktuatif.
- Growth portofolio berfokus pada pertumbuhan aset investasi menggunakan prinsip high risk, high return. Biasanya, jenis portofolio ini digunakan oleh investor dengan profil risiko sedang. Portofolio ini banyak digunakan pada industry yang sedang berkembang dan memiliki prospek yang baik.
7. Lakukan Evaluasi Secara Rutin
Keuntungan dan kerugian dalam investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, kita perlu melakukan evaluasi rutin dan penyesuaian pada portofolio investasi kita apabila profil investor kita sudah tidak sesuai lagi. Lakukan evaluasi ini secara berkala untuk meminimalisir kerugian kita.
Itu dia adalah beberapa Langkah yang bis akita lakukan untuk menyusun portofolio kita sendiri agar lebih baik. Pengalaman dalam berinvestasi juga menjadi hal yang sangat penting untuk mempunyai portofolio yang sesuai dengan kita.
Sumber:
https://bmoney.id/blog/portofolio-investasi-116583
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/27/portofolio-investasi

Tinggalkan komentar