
Akibat adanya perang Rusia dan Ukraina membuat adanya hambatan pada pasokan gandum dunia. Hal ini disebabkan karena kedua negara tersebut termasuk ke dalam negara pemasok gandum yang besar di dunia dengan jumlah pasokan sebesar 29 persen dari Rusia dan Ukraina.
Pada saat ini, harga gandum menyentuh harga tertinggi selama hampir 14 tahun, kenaikan harga gandum tersebut sudah terjadi selama sepekan dengan presentase 40 persen dan menjadi rekor kenaikan mingguan terbesar yang pernah terjadi. Pada gandum berjangka di Chicago, gandum sudah naik harga dengan lebih dari 6,6 persen menjadi US$ 12,53 per gantang pada Senin (7/3)
“Sampai pertempuran di Ukraina berakhir, tidak dapat diharapkan bahwa ekspor gandum dan jagung dari Ukraina dan Rusia akan dilanjutkan.” Ujar seorang pedagang Eropa tanpa menyebut nama seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa (8/3)
Akibat ditutupnya pelabuhan Ukraina oleh Rusia membuat kegiatan ekspor gandum menjadi terhambat, hal ini juga memberikan dampak bagi Indonesia pasalnya Indonesia merupakan salah satu negara importir terbesar gandum dengan volume impor gandum selalu diatas 10 juta ton dalam kurun waktu 2016 hingga 2020. Menurut Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro, Rami Ramdana, dan Drewa Cinantyan menyatakan bahwa nilai impor gandum Indonesia dari Ukraina pada tahun 2021 mencapai US$ 946 juta.
Berimbas juga pada nilai saham sejumlah emiten Indonesia yang mulai merosot seperti pada saham MYOR yang mulai ambles dengan minus 14 persen dan saham ICBP dan INDF yang masing-masing mulai menurun sebesar 12,94 persen dan 7,66 persen. Hal ini menjadi sebuah kecemasan karena naiknya harga gandum dapat menjadi kerugian bagi Indonesia.
Penulis : Siti Rahmatul Ummah
Sumber :
https://www.vibiznews.com/2022/03/02/harga-gandum-naik-ke-harga-tertinggi-14-tahun/

Tinggalkan komentar