Bagaimanakah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini? Apakah masih aman bagi para investor untuk berinvestasi di dunia pasar modal di tengah lemahnya IHSG? Ada apa dibalik melemahnya IHSG beberapa pekan terakhir ini? Yuk, mari kita kuak bersama-sama!
IHSG melemah selama 3 hari beruntun di pekan ini dan terlempar dari level psikologis 7.000. Hari ini (29/6), IHSG melemah 1,35% ke 6.942,35. Namun, apabila dilihat dengan proyeksi waktu dari awal tahun, IHSG masih memberikan return. Berdasarkan artikel referensi, koreksi IHSG beberapa terakhir ini masih tergolong wajar dan dalam kategori koreksi sehat.
Salah satu penyebab dari adanya koreksi IHSG ini karena The Fed yang kian hari kian agresif dalam menaikkan suku bunga acuan Fed Funds Rate di bulan Juni 2022. The FED selaku bank sentral AS, saat ini lebih fokus pada upaya untuk menjinakkan inflasi di AS yang sudah mencapai laju tertingginya dalam 4 dekade terakhir. Untung saja di tengah tingginya suku bunga acuan The Fed, kondisi inflasi dan posisi rupiah masih terjaga, meskipun sedang berada di teritori koreksi.
Selain keputusan terkait kebijakan moneter The Fed, juga terdapat risiko yang datang dari perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk. Dengan adanya kedua risiko tersebut, perekonomian global terancam kembali masuk ke periode stagflasi yang mana cirinya adalah inflasi tinggi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Itulah beberapa penyebab dibalik lemahnya IHSG beberapa pekan terakhir ini. Melihat kondisi saat ini, saham menjadi instrumen yang cukup berisiko dan banyak dihindari. Aksi jual ini juga menjadi pantikkan bagi IHSG sehingga terjadi koreksi. Namun, harus diingat lagi, dalam berinvestasi terdapat profil risiko yang berbeda-beda yang tentu saja akan menimbulkan aksi yang berbeda pula bagi para investor di tengah lemahnya IHSG saat ini.
Referensi:
Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta 
Tinggalkan komentar