
Bulan Juni lalu pada Sabtu, 18 Juni 2022, Divisi Media and Communication Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta telah melaksanakan Kajian Internal II yang bertemakan “Build a Good Investment Culture in Digital Era”, poin pembahasannya yaitu bagaimana cara kita sebagai investor, baik pemula maupun yang sudah lama terjun di dunia investasi, mengenali investasi bodong sehingga dapat menghindarinya. Kajian dilaksanakan secara virtual menggunakan media Zoom Meeting dengan pemateri yaitu M. Anas Roiyan, S.E. yang dimoderatori oleh Adelia Pratiwi.
Acara dibuka oleh master of ceremony yaitu Naila Putri Kamila. Dilanjutkan dengan pembacaan tilawatil Quran oleh Ahmad Faris Mu’tashim, menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, dan sambutan-sambutan oleh Intan Shafira Lahiya selaku Ketua Pelaksana, M. Ruvio Tama selaku Wakil Ketua Umum II GIS FEB UIN Jakarta, dan Aini Masruroh, S.E.I., M.M. selaku pembina GIS FEB UIN Jakarta.

Setelah sambutan, M. Anas Roiyan, S.E. menjelaskan investasi bodong adalah investasi yang dilakukan dengan janji akan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dalam waktu cepat. Pemateri menyampaikan ciri-ciri investasi bodong, faktor yang membuat banyak orang menjadi korban investasi bodong, bagaimana agar terhindari dari investasi bodong, dan masih banyak lagi ilmu yang dibagikan oleh Kak Anas.
Pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama peserta kajian.
Penyerahan sertifikat dilakukan sebagai bentuk terima kasih GIS FEB UIN Jakarta kepada M. Anas Roiyan, S.E. karena telah menjadi pemateri pada Kajian Internal II Divisi Media and Communication GIS FEB UIN Jakarta.
Sesi foto bersama dan kuis melalui Kahoot dilakukan sebelum mengakhiri acara Kajian Internal II.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa penutup oleh Ahmad Faris Mu’tashim dan ditutup oleh mc.
Diharapkan dengan diadakannya kajian ini, para anggota GIS FEB UIN Jakarta dapat menghindari investasi bodong dengan mengenali ciri-cirinya, tahu apa yang harus dilakukan agar tidak melakukan investasi bodong, dan investasi apa yang harus dilakukan sesuai dengan protofolio risiko serta kondisi keuangannya.

Tinggalkan komentar