Tips Memilih Perusahaan Berdasarkan Rasio Keuangan Utama (Fundamental Analysis)

Rasio keuangan utama ini digunakan untuk mempermudah kita dalam menentukan pilihan saham perusahaan yang cocok untuk diinvestasikan. Berikut ada 6 tips dalam memilih perusahaan berdasarkan rasio keuangan.

  1. EPS (Earning Per Share)

Rasio EPS dapat menunjukkan nilai keuntungan bersih dari tiap lembar saham yang kita miliki.

Yang harus diperhatikan adalah:

  • EPS perusahaan terus bertumbuh, dengan minimal pertumbuhan 10% – 20% per tahun
  • EPS perusahaan stabil, dengan EPS minimal 10% dari harga per lembar saham di pasar
  • Melihat sumber laba bersih perusahaan, apakah dari hasil kinerja perusahaan atau dari sumber lainnya
  • Semakin besar nilai EPS, maka semakin baik. Dengan catatan jumlah saham yang beredar tetap

2. PER (Price to Earning Ratio)

Rasio PER digunakan untuk melihat lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengembalikan modal yang kita investasikan.

Tips memilih perusahaan berdasarkan rasio PER:

  • PER perusahaan < PER Industri dimana perusahaan tersebut berada
  • Jika EPS bertumbuh ⇒ PER akan semakin rendah (modal kita semakin cepat kembali)
  • PER yang tinggi ⇒ perusahaan memiliki kualitas yang bagus
  • PER < 10x ⇒ dinilai murah, sementara PER > 20x ⇒ dinilai mahal

3. PBV (Price to Book Value)

Rasio PBV menunjukkan murah atau mahalnya harga saham terhadap modal bersih yang dimiliki oleh perusahaan.

  • PBV < 1 dianggap undervalue
  • PBV > 1 dianggap overvalue
  • Investor dengan tipe value investing, biasanya memilih saham dengan PBV minimal 0.45x.

4. ROE (Return On Equity)

Rasio ROE dihitung untuk melihat kemampuan dan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan modal bersih yang dimiliki.

Tips memilih perusahaan berdasarkan rasio ROE:

  • Umumnya ROE > 15%, merupakan ROE yang baik
  • ROE perbankan dianggap sehat dengan nilai ROE > 12%
  • Roe yang meningkat dengan stabil dari tahun ke tahun ⇒ perusahaan sangat bagus
  • Gunakan rata-rata ROE minimal dalam 5 tahun terakhir.

5. DER (Debt to Equity Ratio)

Untuk melihat besar kecilnya utang terhadap modal perusahaan.

  • Umumnya kondisi utang masih bagus, dengan DER < 1
  • Pada sektor perbankan, DER wajar 5-7
  • Pada perusahaan manufaktur, DER < 1
  • Sektor Jasa, umumnya memiliki DER yang tinggi
  • Selain itu, kita harus memperhatikan tujuan penggunaan utang perusahaan tersebut, apakah untuk menghasilkan laba atau hanya untuk menutupi utang

6. Dividend Yield

Rasio ini menunjukkan besarnya laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham. Dengan memperhatikan:

  • Rasio ini cocok untuk tipe investor income investing
  • Dividend yield sekitar 3% dengan catatan kinerja perusahaan harus bagus. (jika perusahaan sangat bagus, berapapun nilai dividend yieldnya itu tetap dinilai baik)
  • Dividen boleh tidak dibagikan, asal perusahaan terus bertumbuh

Walaupun 6 rasio keuangan di atas dapat membantu kita menentukan perusahaan mana yang layak untuk diinvestasikan, tetapi jangan lupa yaa teman-teman untuk mempelajari lebih banyak lagi tentang perusahaan yang hendak kita investasikan maupun mempelajari indikator lainnya, agar dapat mengurangi resiko kerugian.

Sumber: 

Tannadi, Belvin. 2019. Ilmu Saham: Be the Boss and Be Rich. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.


Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai