
Untuk tercapainya tujuan investasi dengan target dividend dan capital gain tertentu, maka diperlukan strategi. Berikut merupakan strategi jangka panjang yang dapat digunakan.
- Strategi Nabung saham
Apa itu nabung saham? apakah sama dengan nabung di bank? Tentu saja berbeda, kalau menabung di bank berarti kita menyimpan uang secara berkala di tabungan, sementara menabung saham berarti membeli sejumlah saham secara rutin.
Ada dua jenis strategi dalam membeli saham secara periodik, diantaranya:
- Dollar Cost Averaging
Investor membeli secara periodik dalam nominal jumlah uang yang sama.
Sebagai contohnya, investor A memiliki penghasilan Rp5.000.000 per bulan, dan ia menyisihkan 35% setiap bulannya untuk membeli saham Z secara rutin dengan nominal Rp1.750.000, yang di mana uang tersebut masih tersisa berapa rupiah karena terdapat potongan untuk biaya broker dan jumlah lot saham yang dibeli tidak melebihi dana yang di top up atau yang telah ditentukan.
- Equity/Stock Savings
Investor membeli secara periodik dengan jumlah lembar saham yang sama. Sebagai contohnya, investor B memiliki penghasilan tetap dengan mengalokasikan dananya untuk membeli 25 lot atau 2.500 lembar saham Z setiap bulannya secara rutin.
- Strategi Lump Sum
Strategi investasi dengan cara membeli saham sekaligus yang disimpan dalam waktu yang lama dengan jumlah lembar saham yang banyak. Strategi lump sum membutuhkan dana yang cukup besar dan harus dilakukan pada saat yang tepat, karena jika analisis yang dilakukan dengan tepat maka hasilnya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan strategi nabung saham. Apabila analisis yang dilakukan kurang tepat, membeli saham saat momentum dan timing yang tidak tepat atau saat pasar saham sedang berada di puncak, maka dapat mengakibatkan kerugian materi maupun waktu yang besar juga.
Maka strategi yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan probabilitas keuntungan dalam membeli saham yaitu dengan:
- Strategi Value Investing
Investor membeli saham ketika harga saham dan valuasinya sedang terdiskon atau berfokus pada analisis saham-saham undervalue atau dalam kondisi murah dari perhitungan harga wajarnya. Untuk menilai valuasi dapat dilihat dan dihitung dari PER dan PBV nya.
- Strategi Growth Investing
Fokus investor yaitu kepada saham yang bertumbuh, baik dalam hal pendapatan yang meningkat, peningkatan kinerja perusahaan, dan selalu meningkatnya laba perusahaan. Umumnya risiko dari growth investing > value investing.
Jadi strategi mana nih yang sesuai dengan kepribadian kalian? tentunya semua harus dipertimbangkan dengan baik ya sobat investor, agar tercapainya tujuan untuk kondisi finansial yang lebih baik lagi.
Referensi.
Wiranata, Bayu Rico. 2021. A Helicopter View Investor Saham. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

Tinggalkan komentar