
Pada dasarnya setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, yaitu dengan cara berinvestasi.
Investasi berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi tiga, yaitu investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek berlangsung kurang dari satu hingga tiga tahun. Contohnya, Budi seorang pemuda yang berusia 25 tahun memiliki niat untuk menikah tiga tahun ke depan, maka Budi membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahannya. Akan kebutuhan itu, Budi dapat berinvestasi pada instrumen rendah risiko dalam artian memiliki fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga mudah dikonversikan dalam bentuk cash. Beberapa instrumen yang disarankan untuk Budi, yaitu:
- Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana jenis ini memiliki risiko yang lebih minim bila dibandingkan dengan reksa dana jenis lainnya dan cocok bagi yang menginginkan investasi dengan jangka waktu relatif singkat.
- Deposito
Deposito merupakan sarana penyimpanan dana sekaligus instrumen investasi jangka pendek yang cocok untuk investor pemula. Selain tidak membutuhkan perawatan aktif dari investor, deposito juga memiliki periode investasi yang cukup singkat, yaitu mulai dari 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan.
Investasi Jangka Menengah
Dapat dikatakan investasi jangka menengah apabila seseorang memiliki tujuan investasi antara 3 hingga 10 tahun. Contohnya, Pak Yanto dalam waktu lima tahun ke depan akan membeli sebuah rumah, maka Pak Yanto membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar DP rumah tersebut. Akan hal itu, Pak Yanto dapat memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito atau reksadana pasar uang, dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi. Instrumen yang dimaksud, yaitu:
- Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) adalah reksa dana yang 80% komposisinya terdiri dari berbagai obligasi, sementara 20% sisanya dialokasikan untuk saham atau instrumen pasar uang.
- Reksa Dana Campuran
Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap, komposisi reksa dana campuran cenderung lebih fleksibel. Sebab, 1-79% alokasi reksa dana ini bisa digunakan untuk saham, obligasi atau pasar uang, sementara 21% sisanya bisa dipakai untuk instrumen yang lain.
Investasi Jangka Panjang
Dikatakan investasi jangka panjang ketika tujuan investasinya lebih dari 10 tahun. Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, pembelian aset ke anak cucu, dana pensiun dan lain sebagainya. Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk investasi jangka panjang antara lain:
- Logam Mulia
Investasi logam mulia yang paling populer adalah emas, karena emas bisa diterima oleh kalangan umum. Emas termasuk logam mulia yang nilainya sebesar 99,99%. Selain itu, emas juga memiliki nilai jual jual yang cenderung lebih stabil dan dapat diuangkan dengan mudah saat kita butuhkan.
- Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas perusahaan yang memiliki potensi keuntungan lebih besar dan diikuti dengan potensi kerugian yang besar pula (high risk high return).
- Properti
Properti dikenal sebagai instrumen yang memiliki nilai investasi tinggi dan dimanfaatkan untuk memperoleh passive income. Nilai plus dari kepemilikan properti sebagai instrumen investasi adalah harganya yang cenderung naik dan memiliki prospek baik sepanjang tahun. Namun, risiko kerugian yang didapat adalah membutuhkan modal yang besar, biaya perawatan dan pajak yang tinggi.
SUMBER:
- https://www.manulife.co.id/id/artikel/mengenal-jenis-investasi-dan-cara-berinvestasi-untuk-pemula.html
- https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/investasi-jangka-pendek/
- https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/investasi-jangka-panjang/
- https://investbro.id/pilihan-investasi-jangka-menengah/#:~:text=Investasi%20jangka%20menengah%20adalah%20instrumen,waktu%201%2D5%20tahun%20mendatang.

Tinggalkan komentar