PERENCANAAN KEUANGAN

Pengenalan Masalah

Seringkali kita merasa sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik tapi pada kenyataannya banyak sekali yang mengalami kondisi ketika menghadapi akhir bulan tiba-tiba merasa kurang bahkan tidak cukup mungkin kita perlu mempertanyakan kembali, apakah benar kita sudah melakukan perencanaan keuangan dengan baik. Berkaca pada surat yusuf ayat 47- 49: “Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan” (Q.S. Yusuf Ayat 47). “Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan”(Q.S. Yusuf Ayat 48). “Setelah itu akan datang tahun, dimana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (Q.S. Yusuf Ayat 49).

Definisi

Perencanaan keuangan menurut Financial Planning Standards Board Indonesia adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan yang direncanakan dan terintegrasi. Melalui pengelolaan keuangan yang merencanakan tujuan hidup, seperti investasi, pendidikan, rumah, ibadah keagamaan, warisan, dan sebagainya. Termasuk dana untuk situasi yang tidak diantisipasi, seperti ketika terjadi musibah atau keadaan yang tidak sesuai dengan rencana seperti sakit, dan kecelakaan serta situasi lainnya.

Perencanaan keuangan diperlukan karena dalam siklus kehidupan manusia ada tujuan yang ingin dicapai dan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Perencanaan keuangan juga diperlukan untuk mengantisipasi ketidakpastian dan potensi risiko yang dapat mempengaruhi keuangan kita. Dengan demikian, perencanaan keuangan adalah salah satu cara untuk mempersiapkan diri.

Prinsip Pengelolaan Keuangan

  1. Menjaga sumber pendapatan
  2. Mengelola pengeluaran
  3. Mengelola risiko keuangan

Pemasukan atau Pendapatan seseorang adalah total penerimaan arus kas dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu untuk mendanai pengeluaran.

Pengeluaran adalah arus kas keluar untuk penggunaan atau pembayaran.


Piramida Perencanaan Keuangan

Source: Finansialku.com

  1. Keamanan Keuangan

Memenuhi kebutuhan jangka pendek adalah prioritas pertama dalam perencanaan keuangan; ini termasuk mengelola arus kas, dana darurat, dan utang. Tidak mengherankan bahwa keamanan keuangan memiliki bagian yang signifikan dan terletak paling bawah dalam piramida keuangan. Ketiga komponen tersebut adalah masalah keuangan jangka pendek yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Seseorang memiliki keamanan finansial jika mereka dapat membayar kebutuhan dan pengeluaran mereka selama dua belas bulan ke depan. Strategi untuk mencapai keamanan finansial adalah:

  • Anggaran harus dibuat dan dilaksanakan. Anda akan memiliki kontrol keuangan jika Anda memiliki anggaran.
  • Mulai mencatat pemasukan dan pengeluaran Anda setiap hari. Jangan lupa membedakan pengeluaran pribadi dari pengeluaran bisnis.
  • Miliki uang untuk pertanggungan asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda.

2. Kenyamanan Keuangan

    Kamu dapat memenuhi kebutuhan keuangan jangka menengah (1-5 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun) di sini. Orang yang memiliki cukup uang dapat membayar liburan ke luar negeri, perjalanan ibadah, menyiapkan uang muka untuk membeli rumah, dana untuk pendidikan anak, pensiun, dan biaya lainnya. Orang-orang yang tidak nyaman secara finansial cenderung tidak bahagia dan mengalami banyak tekanan finansial.

    Strategi untuk mencapai kenyamanan finansial adalah:

    • Mulai membuat rencana keuangan.
    • Tentukan tujuan keuangan pertama Anda dan mulai menghitung kebutuhannya.
    • Jangan lupa untuk merencanakan pensiun. Anda dapat menggunakan jasa perencana keuangan atau membuat sendiri. Apakah Anda pernah mempertimbangkan kapan pengusaha akan pensiun?
    • Biarkan uang bekerja, dengan cara berinvestasi.
    • Bersiaplah untuk mewarisi anak cucumu. Jangan biarkan bisnis Anda hancur karena konflik atau perselisihan waris.

    3. Distribusi Kekayaan

    Bagian teratas dari piramida keuangan distribusi kekayaan, juga dikenal sebagai “wealth distribution”, adalah bagian terakhir yang sangat penting dalam manajemen finansial dan mencakup perencanaan hibah dan waris dari semua harta yang sudah dimiliki.  Seseorang akan mencapai kenyamanan finansial setelah memiliki pondasi kuat, semua kebutuhan dasar terpenuhi, dan arus kas lancar.

    Investasi dan persiapan dana pensiun bisa menjadi lebih mudah jika sudah nyaman. Setelah tahap ini selesai, orang pintar dapat mulai membuat rencana distribusi kekayaan ini.  Setiap orang pasti memiliki rencana yang berbeda untuk membagi kekayaan mereka. Bergantung pada jumlah aset dan anggota keluarga. Sesuaikan kondisi dan kemampuan masing-masing. Pastikan bahwa pengeluaran tersebut didistribusikan dengan benar dan sesuai dengan tujuan keuangan Smart People.

    Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
    Mulai