
Dead cat bounce sering muncul saat pasar sedang mengalami bearish berkepanjangan, lalu tiba-tiba terjadi kenaikan (reversal) singkat yang mengecoh. Bagi trader yang belum berpengalaman, kondisi ini bisa disalahartikan sebagai sinyal pembalikan tren (trend reversal), padahal sebenarnya hanya sebuah rebound sementara sebelum harga kembali melanjutkan penurunan.
Elaborate pliisss?! Sure… Let’s go
Dead Cat Bounce adalah istilah yang sering dipakai dalam dunia analisis teknikal buat ngejelasin fenomena unik di pasar saham. Bayangin situasi di mana harga saham anjlok tajam, benar-benar terjun bebas, lalu tiba-tiba terdapat kenaikan harga yang cukup signifikan. Nah, buat yang nggak waspada, kenaikan ini bisa kelihatan kayak sinyal pemulihan. Padahal kenyataannya, itu cuma pantulan sesaat sebelum harga turun lagi… dan kali ini bisa lebih dalam dari sebelumnya.
Istilah ini sendiri berasal dari pepatah lama di Wall Street: “even a dead cat will bounce if it falls from a great height” artinya, bahkan kucing mati pun bisa mantul kalau jatuh dari ketinggian yang ideal. Maksudnya? Kenaikan itu bukan karena harga sahamnya benar-benar pulih, tapi lebih karena efek dari penurunan tajam sebelumnya. Jadi, jangan sampai terkecoh sama pantulan sesaat yang kelihatannya menjanjikan, padahal itu jebakan batman yang sering terjadi dalam dunia saham.

Kalian lihat grafik ini baik-baik. Awalnya, harga saham anjlok tanjam dan turun tanpa ampun. Tapi tiba-tiba… boom! Ada pantulan ke atas yang membuat harga sahamnya lansgsung melonajak tinggi ditengah penurunan harga saham. Banyak orang yang berpikir, “Wah, sekarang waktunya beli! Harga saham mulai membaik!”. Tapi sayangnya, itu cuma ilusi semata. Hal seperti itulah yang disebut Dead Cat Bounce, pantulan sesaat setelah penurunan drastis, yang sering bikin investor terkecoh. Setelah kenaikan singkat itu, harga justru makin terjun lebih dalam lagi.
Ciri-Ciri Dead Cat Bounce: Jangan Sampai Kejebak!
1. Muncul Disaat Saham Anjlok Parah
Biasanya Dead Cat Bounce terjadi setelah harga saham terjun bebas. Penurunan ini sering bikin pasar panik dan investor buru-buru jual aset. Bentuk grafiknya curam banget ke bawah seperti gambar diatas
2. Pantulan Yang Hanya Terjadi Sesaat
Setelah terjun bebas, harga sahamnya sempat mengalami kenaikan. Tapi, kenaikannya cuma sebentar dan nggak terlalu tinggi. Banyak yang salah sangka, padahal itu belum tentu tanda-tanda pemulihan.
3. Volume Ngegas, Tapi Bisa Nge-prank
Volume transaksi kadang ikut naik waktu harga mantul. Sekilas kelihatan meyakinkan, kayak sinyal balik arah menjadi uptrend dari yang awalnya downtrend. Padahal sering kali itu cuma aksi profit taking dari yang beli di bawah, bukan tanda akan terjadi uptrend beneran.
4. Akhirnya… Turun Lagi Lebih Dalam
Setelah pantulan singkat itu, harga biasanya balik turun dan malah bisa lebih parah dari sebelumnya. Nah, di sinilah banyak yang kejebak, mengira terjadi rebound, ternyata hanya jebakan Batman semata.
Kenapa Sih Dead Cat Bounce Bisa Terjadi?
Optimisme Sesaat yang Bikin Salah Paham
Terkadang, munculnya kabar atau rumor positif, meski belum tentu akurat membuat respon positif yang bikin pasar jadi sedikit lebih cerah. Harapan palsu ini memicu “gelombang beli” secara dadakan, seolah-olah harga sahamnya bakal bangkit. Padahal… itu hanya sentimen positif sesaat.
Pantulan dari Area Support
Di dalam dunia saham ada yang namanya analisis teknikal, yaitu titik-titik harga tertentu yang dianggap “keramat” alias level support. Nah, ketika harga nyentuh titik itu, sering kali muncul minat beli jangka pendek. Tapi sayangnya, dukungan itu nggak selalu kuat, dan akhirnya harga bisa jatuh lagi setelah pantulan kecil tadi.
IHSG Pernah Terjadi Dead Cat Bounce

IHSG pernah mengalami dead cat bounce pada bulan febrari yang naik dari harga 6500 ke harga 6800 setelah penurunan tajam dari harga 7200 ke harga 6500. Akan tetapi bisa dilihat jika dari gambar tersebut menunjukkan bahwa kenaikan tersebut hanyalah sementara, yang pada akhirnya itu hanyalah tipuan belaka. Setelah naik ke harga 6800, pergerakan harga saham gabungan atau IHSG mengalami trend penurunan kembali hingga menyentuh batas 6100. Hal ini lah yang harus kalian hindari
Pelajaran pentingnya apa? Jangan buru-buru FOMO atau Fear of Missing Out nih pas lihat harga naik pasca penurunan tajam. Analisis dulu, lihat tren, dan pastikan itu bukan sekadar pantulan dari penurunan yang besar. Soalnya, nggak semua yang naik itu pertanda bangkit.
See you again at the next chapter!!!!!!!
Sumber Referensi
- https://www.poems.co.id/htm/Freeducation/Newsletter/v44/Vol144_deadcatbounce.html
- https://realtrading.com/trading-blog/dead-cat-bounce/#useful-examples-of-dcb
Penulis: Akhdan Rifki Attarmidzi

Tinggalkan komentar