Market Summary Desember 2020

Halo sobat investor bagaimana kabar kalian? Semoga sehat dan cuan terus yaa. Kali ini kita akan membahas Market Summary Desember 2020 yuk disimak.
Perkembangan Bursa Efek Indonesia 1994 - 2009 - SahamOK.com

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada sesi perdagangan terakhir tahun ini, Rabu (30/12/2020). Sempat menghijau, IHSG malah anjlok 1 persen. Pada pukul 14.30 WIB, IHSG turun 1,05 persenmenjadi 5.972,63. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.962,01-6.055,97. Sempat menguat saat preopening dan awal perdagangan, indeks malah melemah jelang penutupan. Investor asing net sell Rp180,7 miliar.

Menyongsong perkembangan Pasar Modal Indonesia yang lebih baik kedepannya, Perdagangan Saham tahun 2020 ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto yang disaksikan oleh seluruh pelaku pasar secara virtual pada Rabu (30/12). Sepanjang tahun 2020, pasar modal kerap dihadapkan oleh berbagai tantangan dalam kondisi Pandemi COVID-19. Kendati demikian, regulator pasar modal mampu beradaptasi secara dinamis dan terus berupaya menjawab kebutuhan pasar, serta kembali mencatatkan sejumlah pencapaian yang mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.

Di tengahPandemi COVID-19, minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal tidak surut. Hingga 30 Desember 2020, telah terdapat 51 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, sampai dengan saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Indonesia pun masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di ASEAN.

Aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32 persen menjadi 619 ribu kali per hari di bulan November 2020 dan menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi diantara Bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara. Pada periode yang sama, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp9,18 triliun.

Sepanjang tahun 2020, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksadana, mengalami peningkatan sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020. Kenaikan investor ini 4 kali lipat lebih tinggi sejak 4 tahun terakhir dari 894 ribu investor pada tahun 2016. Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi sejumlah 1,68 juta SID. Kemudian, jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Peningkatan jumlah investor serta aktivitas transaksi investor harian tentu merupakan hasil upayaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dalam mengedepankan sosialisasi dan edukasi terkait investasi di pasar modal kepada masyarakat. Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada tahun 2020 ini, yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 transaksi.

Dalam rangka menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, BEI telah berupaya untuk memperluas jaringan distribusi seperti menempatkan 30 Kantor Perwakilan di kota-kota besar Indonesia. Melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Institusi, BEI telah mendirikan 504 Galeri Investasi, serta 402 komunitas investor.

Pada tahun 2020, BEI juga telah meluncurkan sejumlah program, seperti layanan Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO) untuk meningkatkan efisiensi proses Initial Public Offering (IPO) serta meningkatkan perlindungan investor. Selain itu, BEI juga meluncurkan aplikasi IDX Virtual Trading yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan simulasi trading bagi calon investor, serta dapat membantu Anggota Bursa dalam mengedukasi calon investor. Kemudian BEI juga telah secara resmi merilis indeks baru yaitu Indeks IDX Quality 30 dan Indeks IDX ESG Leaders yang diharapkan dapat digunakan oleh investor sebagai panduan untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.

Saham Saham yang menarik di 2020

  1. BRI Syariah (BRIS)

Pertama datang dari BRI Syariah (BRIS) karena isu mergernya, saham BRIS dapat melesat hingga 700% dalam periode satu tahun. Isu merger Bank Syariah BUMN membuat saham BRIS tersebut dapat meroket. Rencananya Bank Syariah Indonesia akan merger pada tahun ini 2021 secara bertahap. Wahh keren juga ya, Apakah kalian menjadi bagian dari investor BRIS?

2. Aneka Tambang (ANTM)

Selanjutnya ada Aneka Tambang (ANTM), ANTM jika investasi dari bulan januari 2020 maka capital gain yang di dapatkan mencapai 180% lhoo. ANTM mampu meroket hingga sekarang karena sentimen positif investasi dari Baterai Mobil Listrik Hingga Investasi Tesla Ke Indonesia. Bulan febuari nantinya, Tim Tesla akan datang ke Indonesia untuk survey investasi Mobil Listriknya di Indonesia lohh, Apa kalian tertarik dengan saham ANTM? Atau sudah menjadi bagian dari ANTM?

3. Kimia Farma (KAEF)

Selanjutnya ada Kimia Farma (KAEF), Karena isu vaksin terus bermunculan para investor berbondong bondong berinvestasi di saham KAEF, jika kalian Berinvestasi di KAEF dari 1 Januari 2020, maka keuntungan yang kalian dapat mencapai 600% dan sudah pernah menyentuh All Time High lohh. Tidak heran memang vaksin menjadi isu yang paling hangat dibicarakan karena adanya Pandemi Covid-19. Apakah kalian termasuk Investor Kimia Farma?

So jadi bagaimana Portofolio kalian selama tahun 2020? Semoga di tahun 2021 ini kita mendapatkan cuan lebih banyak dari tahun sebelumnya yaa. Salam Investasi!

Referensi :

https://www.idx.co.id/berita/press-release-detail/?emitenCode=1444


Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai